Kamis, 23 Desember 2010

MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF


A. Orientasi Model
Model pembelajaran berpikir induktif merupakan karya besar Hilda Taba. Suatu strategi mengajar yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengolah informasi.
Model ini dikembangkan atas dasar beberapa postulat sebagai berikut:
1.   Kemampuan berpikir dapat diajarkan;.
2.  Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu. Dalam seting tersebut, mana siswa belajar mengorganisasikan fakta ke dalam suatu sistem konsep, yaitu (a) saling menghubung-hubungkan data yang diperoleh satu sama lain serta membuat kesimpulan berdasarkan hubungan-hubungan tersebut, (b) menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang telah diketahuinya dalam rangka membangun hipotesis, dan (c) memprediksi dan menjelaskan suatu fenomena tertentu. Guru, dalam hat ini, dapat membantu proses internalisasi dan konseptualisasi berdasarkan informasi tersebut;
3.   Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini memerlukan strategi mengajar tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.

B.   Prosedur Pembelajaran
  Postulat yang diajukan Taba di atas menyatakan bahwa keterampilan berpikir harus diajarkan dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir induktif melibatkan tiga tahapan dan karenanya ia mengembangkan tiga strategi cara mengajarkannya. Strategi pertama adalah pembentukan konsep (concept formation) sebagai strategi dasar, kedua, interpretasi data (data interpretation) dan ketiga adalah penerapan prinsip (application of principles).
1)  Strategi Pertama: Pembentukan Konsep
Tahapan pertama ini terdiri dari tiga langkah yaitu :
1.   mengidentifikasi data yang relevan dengan permasalahan,
2.   mengelompokkan data atas dasar kesamaan karakteristik dan
3.  membuat kategori serta memben label, pada kelompok-kelompok data yang memiliki kesamaan karakteristik.
2)  Strategi Kedua: Interpretasi Data
Strategi kedua ini merupakan cara mengajarkan bagaimana menginterpretasi dan menyimpulkan data. Sama halnya dengan strategi pertama (pembentukan konsep), cara ini dapat , dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu.
3)   Strategi Ketiga: Penerapan Prinsip
Strategi 3 merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah siswa dapat merumuskan suatu konsep, menginterpretasikan dan menyimpulkan data, selanjutnya mereka diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi permasalahan yang berbeda.. Atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu fenomena baru.

MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF
Prosedur Pembelajaran
Implementasi Pengajaran di Dalam Kelas
1.      Pembentukan Konsep





a)      mengidentifikasi data



b)      mengelompokkan data


c)      membuat kategori serta memben label
Proses pembelajaran diawali dengan pengumpulan beberapa data tentang suatu permasalahan misalnya tentang “Bencana Alam”. Data yang diperoleh bisa dari guru atau sebelumnya memberi tugas kepada siswa untuk mengumpulkan data-data tentang permasalahan tersebut.
a)      Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian ditugaskan untuk mengidentifikasi data yang ada dengan tidak terlepas dari pengawasan dan bimbingan guru.
b)      Para siswa mengelompokkan data yang ada sesuai dengan kemiripan dan karakteristik tertentu.
c)      Siswa diajak untuk memberi label atau membuat kategorisasi terhadap data-data yang telah dikelompokkan. Misalnya siswa dibimbing untuk mengelompokkan data berdasarkan jenis-jenis bencana alam dan berbagai penyebabnya.

2. Interpretasi Data
Siswa di bimbing untuk membuat suatu kesimpulan terhadap data-data yang telah diberi label atau kategori berdasarkan pemikiran dan hasil dari diskusi masing-masing kelompok.
3. Penerapan Prinsip
Siswa dibimbing untuk menerapkan suatu prinsip tertentu sesuai kesimpulan yang telah mereka buat terhadap permasalahan yang berbeda serta mencari hubungan atau keterkaitan antara prinsip yang dipilih dengan permasalahan tertentu.

Tidak ada komentar: