Kamis, 23 Desember 2010

HAKIKAT STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
B.     Permasalahan
1)      Bagaimana konsep dan prinsip strategi belajar mengajar yang sesungguhnya?
2)      Apa saja variabel-variabel yang berkaitan dengan strategi belajar mengajar?
3)      Bagaimana bentuk-bentuk/jenis-jenis strategi belajar mengajar?
4)      Bagaimana cara mengajar professional?
C.     Tujuan 
1)      Menjelaskan konsep dan prinsip strategi belajar mengajar yang sesungguhnya
2)      Menyebutkan serta memaparkan variabel-variabel yang berkaitan dengan strategi belajar mengajar?
3)      Menyebutkan serta memaparkan bentuk-bentuk/jenis-jenis strategi belajar mengajar?
4)      Mendeskripsikan bagaimana cara mengajar professional?
BAB II
PEMBAHASAN
(HAKIKAT STRATEGI BELAJAR MENGAJAR)

A.     Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar
Yang dimaksud dengan strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Menurut Newman dan Logan, dalam bukunya yang berjudul Strategy Policy and Central Management(1971 : 8), strategi dasar dari setiap usaha akan mencakup keempat hal sebagai berikut :
1)      Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil seperti apa yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha itu yang sesuai dengan aspirasi dan selera masyarakat.
2)      Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama manakah yang dipandang paling efektif guna mencapai sasaran tersebut.
3)      Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran tersebut.
4)      Mempertimbangkan dan menetapkan kriteria dan patokan ukuran yang harus dipergunakan untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan usaha tersebut.

B.     Konsep dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran
1)      Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
2)      Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
3)      Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
4)      Supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain:
Ø  Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
Ø  Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.
Ø  Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
Ø  Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
Ø  Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.
5)      Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru.
C.     Variabel Strategi Belajar Mengajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi belajar-mengajar ialah: tujuan, bahan pelajaran, alat dan sumber, siswa, dan guru.
  1. Gagne mengklasifikasikan hasil-hasil belajar yang membawa implikasi terhadap penggunaan strategi belajar-mengajar, sebagai berikut:
a)      Keterampilan intelektual dengan tahapan-tahapannya:
Ø  Diskriminasi (mengenal benda konkret).
Ø  Konsep konkret (mengenal sifat-sifat benda/objek konkret).
Ø  Konsep terdefinisi (kemampuan memahami konsep terdefinisi).
Ø  Aturan (kemampuan menggunakan aturan, rumus, hukum/dalil, prinsip).
Ø  Masalah/aturan tingkat tinggi (kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai aturan).
b)      Strategi kognitif (kemampuan memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir).
c)      Informasi verbal (kemampuan menyimpan nama/label, fakta, pengetahuan di dalam ingatan).
d)     Keterampilan motorik (kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan fisik).
e)      Sikap (kemampuan menampilkan perilaku yang bermuatan nilai-nilai).
  1. Yang perlu dipertimbangkan dari faktor siswa di dalam menggunakan strategi belajar-mengajar, antara lain:
a)      Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan-perbedaan dari siswa lain.
b)      Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran.
  1. Dari faktor alat dan sumber yang perlu dipertimbangkan ialah:
a)      Jumlah dan karakteristik alat pelajaran dan alat peraga.
b)      Jumlah dan karakteristik sumber pelajaran (bahan cetakan dan lingkungan sekitar).
  1. Dari faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi belajar-mengajar ialah kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan membelajarkan siswa.
D.     Berbagai Jenis Strategi Belajar Mengajar
Berbagai jenis strategi Belajar Mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai pertimbangan.
  1. Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.
a)      Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi
Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
b)      Strategi Induktif. Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
  1. Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.
a)      Strategi Ekspositorik. Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran diolah oleh guru. Siswa tinggal “terima jadi” dari guru. Dengan Strategi Ekspositorik guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian menyampaikannya kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
b)      Strategi Heuristik. Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan. Strategi Heuristik dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri.
  1. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru
a)      Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.
b)      Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran Beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa. Pengajaran Beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.
  1. Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa
a)      Strategi Klasikal
b)      Strategi Kelompok Kecil
c)      Strategi Individual.
  1. Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa.
a)      Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga.
b)      Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, akan tetapi guru “mewakilkan” kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.
E.     Strategi Belajar Mengajar Profesional
Untuk melaksanakan tugas secara profesional seorang guru memerlukan wawasan yang baik dan terukur tentang kemungkinan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan belajar yang dirumuskan.
Batasan belajar mengajar yang bersifat umum mempunyai empat dasar strategi sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini:
1.      Mengindentifikasi serta menetapkan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai dengan perubahan zaman.
2.      Mempertimbangkan dan memilah sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
4.      Menetapkan norma batas minimal keberhasian atau kriteria dan standar keberhasilan. Sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru melakukan evaluasi hasil belajar. Selanjutnya dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional secara keseluruhan.

Dari keempat uraian di atas, jika diterapkan dalam konteks kegiatan belajar mengajar, strategi belajar mengajar pada dasarnya memiliki implikasi sebagai berikut:
1.      Proses mengenal karakteristik dasar anak didik yang harus dicapai melalui pembelajaran.
2.      Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan kultur, aspirasi dan pandangan filosofi masyarakat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik mengajar.
4.      Menetapkan norma atau kriteria keberhasilan belajar.
5.      Hakikat proses belajar mengajar terkaitan dengan konsep belajar. Banyak definisi tentang belajar, diantaranya:
Ø  Belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
Ø  Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi yang sama,. Perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang.
Ø  Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Ø  Belajar sebagai suatu perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.
Ø  Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia. Perubahan tersebut terlihat dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan daya fikir dan kemampuan lain.
      POSISI HIERARKIS BERBAGAI MODEL PEMBELAJARAN
.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Adapun Strategi Belajar Mengajar bisa diartikan sebagai pola umum dalam kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dengan istilah lain strategi belajar mengajar merupakan sejumlah langkah yang direkayasa untuk mencapai tujuan mengajar tertentu.
belajar pada hakikat adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Walau pada kenyataannya, tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya.
Dalam belajar yang terpenting adalah proses. Bukan hasil yang diperoleh. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri. Adapun orang lain  hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar, agar belajar mendapatkan hasil baik.

B.     Saran
Sebagai calon pendidik sudah semestinya kita mengetahui dan memahami segala hal tentang proses belajar mengajar khususnya tentang bagaimana menggunakan Strategi yang tepat supaya apa yang kita ajarkan dapat dikuasai oleh peserta didik. Untuk memenuhi hal tersebut kita tidak hanya cukup membaca buku-buku atau sumber-sumber lain tentang pembelajaran, namun juga kita juga harus mengetahui kondisi atau keadaan proses belajar mengajar itu terjadi di Negara tercinta ini. Baru kemudian kita padukan antara apa yang kita ketahui tentang strategi belajar mengajar dengan keadaan atau situasi yang sebenarnya.

Tidak ada komentar: